Menjadi Bendahara


         Anda pernah merasakan posisi sebagai bendahara? Baik itu di organisasi, di kelas, di sekolah, di asrama atau dimana saja tempatnya. Jika ia pasti anda akan merasakan susahnya jadi bendahara.
Itulah yang saya alami. Kebetulan saya jadi bendahara di sebuah organisai. Karena saya yang dirasa cocok menjadi bendahara makanya pilihan jatuh kepada saya. Selama satu periode ini saya merasakan betapa susahnya jadi bendahara.
           Jadi bendahara kerjanya tidak semudah dan sesimpel yang banyak orang-orang pikirkan. Bagi yang belum pernah merasakan posisi jadi bendahara ini pasti akan membayangkan enaknya jadi bendahara. Kerjanya hanya megang uang. Ngumpulin dan minta-minta uang. Padahal tidak seperti yang dibayangkan itu.
Jika pun sering megang uang ya tentu jelas saja… namanya juga bendahara… gak mungkin kan kerjanya nyatet-nyatet gitu, kalau kerjanya gituan gak bendahara namanya tapi sekretaris. Jadi bendahara itu dituntut tanggung jawab yang tinggi. Uang harus selalu dijaga. Jangan sampai hilang. Mencatat semua pengeluaran dan pemasukan. Walau pengeluaran itu hanya untuk membeli jarum atau hanya keluar Rp 1 (satu rupiah) saja harus dicatat. Dijelaskan sejelas-jelasnya dan sedetil-deilnya. Jangan ada yang tidak disampaikan ke dalam buku rekapitulasi.
 
        Karena jika ada saja yang mencurigakan maka langsung dikatakan melakukan perbuatan korupsi. Lalu bagaimana dengan adanya tindakan lupa? Lupa untuk mencatatnya. Ya kadang manusia sering melakukan hal yang namanya lupa. Jadi tanggung jawab bendahara itu sangat besar.
Hak oranglain ada ditangan seorang bendahara. Uangnya ada di bendahara. jika sewaktu-waktu uang tersebut hilang atau lupa dimana letaknya, siapa yang akan bertanggung jawab? Tentu bendahara itu. Bendahara yang akan menggantinya. Terpaksa uang bendahara yang dikeluarkan untuk mengganti kerugian itu.

       Itu baru jadi bendahara asrama. Bagaimana dengan bendahara perusahaan, bendahara kantor, bendahara masjid atau sekalian saja bendahara Negara? Wah bisa terbayang besarnya tanggung jawab yang ia pikul. Ngeri rasanya jika ada transaksi yang mencurigakan. Maka bisa-bisa jadi tersangka korupsi. Ih.. serem… jadi tersangka dan dipenjara deh…

        maka untuk itu pilihlah orang yang akan dijadikan bendahara. orang yang benar-benar bertanggung jawab dan jujur. Pilih yang rapi pekerjaannya. Maka sebenarnya ada baiknya juga jadi bendahara itu. Karena yang jadi bendahara adalah orang-orang pilihan. Oranglain mempercayai kita untuk dijadikan bendahara. berarti kita adalah orang yang seperti itu. Makanya layak dijadikan seorang bendahara. oranglain mempercayai kredibilitas anda… maka posisi bendahara akan mengajarkan seseorang itu sikap tanggung jawab, kejujuran, kerapian, amanah, kepercayaan dan sikap transparansi.

      Tanggung jawab jadi seorang bendahara itu tidak hanya kepada diri sendiri, oranglain yang member amanah, tapi juga kepada tuhan.

        Maka kemudian bagi anda yang masih menganggap jadi bendahara itu enak setelah ini ubahlah pandangan seperti itu. Itu tidak semudah yang kita bayangkan. Jadi bendahara itu tidak enak dan tidak gampang. Saya baru merasakannya seperti itu. Karena uang saya harus keluar untuk mengganti kekurangan uang yang ada setelah dijumlahkan. Padahal saya telah mencatat semuanya dalampembukuan. Sepertinya tidak mungkin uang itu bisa kurang. Tapi ternyata uang yang ada kurang, tidak tahu entah kemana. Rugi deh… uang jajan jadi berkurang… he he he…

Berdasarkan Pengalaman Saudara Khoirony Kenshi Shorinjhi

Komentar

  1. iihh bner banget tuw... sekarang aku merasakan apa yg dirasakan seorang bendahara.
    puyeng bgt nie... harus ganti uang ratusan ribu.
    padahal semua pengeluaran ada kuitansinya, tp tetep az ada yg kurang.
    Ya ALLAH....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe,.. sabar ya..

      beda sama keuangan zaman sekarang, bukan bendaharanya yg kehilangan uang... api uangnya yg 'dihilangkan' oleh bendahara... gak semuanya begitu sih.. :D
      t

      Hapus
  2. Eeeh iya bener banget tuh, jadi Bendahara emang gk seenak yg orang bayangin. Aku juga pernah didaulat jadi bendahara, tp kita gk bernasib sama krn saat ditutup, uang yg aku pegang malah menetas lumayan banyak. hehee entah darimana, padahal hitungannya sudah cocok. alhamdulillah saja..

    nice share...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini kejadian langka. . kemungkinan pemasukannya ada yg belum kecatet...
      so. hati hati ya sob..

      Hapus

Posting Komentar