Cari Jodoh Lewat Pacaran? Gak Level..!!
Setiap orang pasti ingin mendapatkan jodoh alias pasangan yang pantas dan
bisa ia cintai. Betapa banyak orang takut jika proses mencari calon pasangannya
adalah melalui metode perjodohan, biasanya sih pilihan orang tua, tante, teman
atau ustadz. Bahkan katanya udah gak zaman lagi metode dijodohin kayak itu,
emangnya zaman Siti Nurbaya? Ini kan zaman modern, kita bisa menentukan orang
yang kita cintai. Nikah kan untuk masa depan bukan untuk main-main. Kalo
dijodihni, gimana kita bisa tau kalau dia cinta atau tidak, trus kita gak tau
sifatnya dan karakternya gimana, gw kan gak mau nyesal. Mendingan gw pacaran
dulu, kalo udah ngerasa cocok, baru deh lanjuti ke yang lebih serius. Lagian
pacaran yang positif kan bisa.
Sob, kenapa harus pake cara sendiri jika ada cara yang lebih suci dan
halal. Emangnya ada pacaran yang positif? Bukankah Rasulullah telah menjelaskan
cara memilih pasangan?
“Wanita itu dinikahi karena 4 perkara. Karena hartanya, keturunannya,
kecantikannya, dan karena agamanya. Pilihlah wanita yang memiliki agama, engkau
akan bahagia.” (HR. Bukhari dan Muslim)
...Sob, kenapa
harus pake cara sendiri jika ada cara yang lebih suci dan halal. Emangnya ada
pacaran yang positif? Bukankah Rasulullah telah menjelaskan cara memilih
pasangan?...
Itu Rasulullah lho yang jamin. Kalau kita sudah memilih agama jadi
prioritas, pasti akan beruntung. Seandainya dia tidak kaya tapi rezekinya sudah
di jamin sama Allah. Seandainya dia tidak cantik, tapi tiap malam tahajudnya
dan ibadah lainnya tidak pernah tinggal dan penyayang serta berbakti banget
sama suami sepenuh hati, semua kekurangan pasti akan tertutupi. Lihat
keturunannya apakah dia berasal dari keluarga yang baik2 atau bukan. karena itu
akan menjadi keluarga kita juga.. berkomunikasi dengan abang atau bapaknya kalo
berani.. hehehe.. daripada pacaran, kan dosa.
Untuk mendapatkan yang seperti itu, kita juga harus bisa ukur diri.
Ibarat sebuah gelas kecil ingin menampung 1 galon aqua, gak akan sanggup bro,
tapi buat diri kita jadi ember besar. 1,2,3 galon pun akan mampu kita tampung.
Pengen yang level tinggi, berarti harus meninggikan level diri sendiri dulu.
Jodoh itu di cari bukan nunggu jatuh dari langit, tapi ada usaha untuk
mencarinya. Tinggkatkan ketakwaan kepada Allah dan kualitas diri kita agar
calon kita kelak merasa beruntung mendapatkan kita. Wanita shalihah juga punya
tipe lho dalam memilih calon imamnya.
Intinya kita berusaha sesuai dengan syar’i bukan hawa nafsu, dan tak lupa
berdoa.
Jangan pernah pesimis dalam mencari jodoh. Umumnya ungkapan klasik seperti
ini “Seandainya gw dapat pasangan, pengennya yang bisa menerima gw apa adanya”.
Itu artinya pesimis. Pemikiran itu harus dirubah menjadi “seandainya aku
dapat jodoh, aku ingin pasanganku menjadi orang yang paling beruntung telah
mendapatkan aku dan aku juga ingin menjadi orang yang paling beruntung
mendapatkan dia”. Tentunya lagi-lagi tingkatkan dulu kualitas diri kita, suatu
impian tidak akan bisa diraih jika tanpa ada usaha mendapatkannya. Panjat
pinang aja sampe mati-matian diinjek-injek untuk bisa ke puncak.
Seandainya kualitas iman kamu udah meningkat dan semata-mata ikhlas karena
Allah, siapa tau ada seorang ustadz atau teman yang ingin adiknya yang shalihah
menjadi calon istri kamu dengan mahar yang ringan dan biaya yang ringan juga.
Semua Allah yang akan merestui dan menentukan sesuai kadar diri kita. Menempuh
jalan yang baik pasti akan mendapatkan yang terbaik. Jalan buruk pasti
akan dapat yang buruk. Itu janji Allah. Jika dapat wanita shalihah, bidadari di
langit cemburu lho. Siapa sih yang gak mau kalo dapat pasangan yang shalih
dengan jalan yang halal? Kalo kita udah sholeh, kekurangan diri kita
pasti akan diterima apa adanya dan dilengkapi olehnya bahkan mungkin dia merasa
wanita paling beruntung telah mendapatkan kita. so, shalihkanlah diri kita..
itu yang paling sulit sob, tapi bukan berarti gak bisa.
Kalo yang masih muda dan masih pacaran segeralah hentikan pacaran. Kalo
merasa mampu lebih baik menikah segera itu lebih baik. Gw sendiri waktu itu belum
mampu untuk menikah dan gw memberikan statement dengan mantan pacar gw untuk
tidak melanjutkan pacaran dan mensholehkan diri masing-masing. Pastinya penuh
perjuangan sob untuk bisa ngambil keputusan dan jelasin ke doi. Alhamdulillah
sampai sekarang gw tidak berhubungan lagi dengannya agar terhindar dari fitnah.
Gw juga tidak tahu seperti apa kabarnya sekarang mudah-mudahan masih dalam
lindungan Allah. Siapa tau mantan pacar yang dulu sempat di putusi ketemu lagi
setelah dijodohin sama murobbi atau teman 1 pengajian, atau jalan halal
lainnya. Mantap banget tu bisa melanjutkan cinta yang sempat tertunda.
Gak kebayang deh betapa indahnya.. J J
Sebuah kebanggaan dan syukur yang dalam kepada Allah jika suatu saat bisa
menikah tanpa proses pacaran yang telah diharamkan Allah. Mudah-mudahan
Allah mengabulkan.
Buat sobat-sobat pembaca, mari kita tingkatkan diri kita sendiri,
Jangan mudah tergoda oleh orang-orang sekitar yang berbangga-bangga berpacaran
(maksiat cinta). Pacaran gak ada gunanya. Pacaran tidak lebih hanya ajang coba,
coba, coba, gagal, sakit hati, coba lagi, gagal lagi. Dst.. Sementara dosa
semakin bertambah.
Cinta itu suci diberikan Allah kepada kita sebagai fitrah manusia. Karena
datang langsung dari sifat Ar Rahman dan Ar Rahim Allah. Jangan dikotori
kesucian itu. Tinggal bagaimana kita menyikapi cinta itu sesuai aturan yang
telah ditetapkan Allah dan dicontohkan oleh Rasul.
So, ngapain takut dijodohin. Kan lebih selamat dari fitnah. Semoga
Allah menjaga kita semua dan tetap istiqamah.
Komentar
Posting Komentar