Akhir semester yang melelahkan
Memang tak semudah teman teman se kelas ku
perjuangan ini..
aku harus berpiir lebih untuk melewati
akhir perkuliahanku..
masalah yang paling besar adalah dana.
yah.. uang..!
aku tidak seberuntung mereka yang lahir
semena mena menjadi anak orang kaya,...
aku tidak dilahirkan di atas kasur empuk
sepperti mereka..
tanah adalah pijakan pertamaku...
aku terlahir di keluarga miskin.!
miskin pemikiran dan miskin keuangan..
satu satunya sumber kehidupan kami adalah
nasi yang di jual ibuku di pasar..
benar sekali, ibuku adalah tulang punggung
keluarga ini...
dan aku adalah ke 12 tulang rusuknya..
aku memiliki dua kakak yang keduanya sibuk
dengan pemikirannya masing masing..
bukannya tidak peduli dengan keluarga.
mereka peduli kog. tapi, setiap apa yang
mereka berikan selalu di ungkit ungkit..
ingin rasanya aku bukngkam mereka berdua.
sementara adikku masih duduk di bangku Sma
kelas sepuluh..
ayah?
sudah jangan tanya tentang dia...!!
kita lanjut aja dengan yang lain.
My Brother...
kakak ku kerja di suatu perusaan ikan
dengan penghasilan rata - rata 30 - 40 ribu/ hari.
itu berarti maximal 1.200.000 rupiah..
aku nggak tau apa yang di lakukan dengan
uang itu..
paling satu tahun (klo ndak salah...)
sekali ia akan membelikan jajanan untuk keluarga..
atau kadang mau ngasih ke ibu gitu mesti d
tanya dulu..
sudahlah.. kembali ke buntuan
permasalahanku di akhir perkuliahan ini..
yah aku butuh dana !
Susah, aku tidak hanya mencari uang untuk
kuliahku
Tapi aku mencari uang untuk keluarga..
separuh waktuku aku habiskan untuk membantu ibu menyiapkan kebutuhan jualan di
pasar setiap harinya. sekali saja aku ndak ngebantuinnya pasti besoknya ibuku
akan ngeluh seharian. misalnya saja ketika sehari aku harus ke kampus pusat
(kota lamongan) yang emang jaraknya lebih dari 100 Km dari kampung halamanku.
satu jam perjalanan lebih. sehingga aku akan menghabiskan banyak waktu untuk
siap siap perjalanan dan perjalanan jauh itu, belum lagi klo udah di kampus
harus di undur waktunya jadi lebih molor karena harus menunggu. malah
seringkali udah jauh jauh berangkat tapi acara di batalkan. baik acara seminar,
kuliah aktif, bimbingan atau hanya sekedar minta tanda tangan. oya... aku
lebih milih kuliah di cabang cz dekat dengan rumah. meskipun masih ada belasan kilometer
tapi lumayan lah sedikit mengurang pembuangan waktu yang habis untuk
perjalanan.
Tidak hanya itu, aku juga mencoba buka
usaha dengan jualan Es dengan cara seperti pedagang kaki lima yang numpang di
depan emperan toko orang. yah lumayan hasilnya buat nambah penghasilan. aku
jualanya malem aja buat memanfaatkan waktu, walau sebenernya malem juga ada
banyak kerjaan ibu yang harus aku bantu.. tapi aku ndak akan bisa bayar
kuliahku sama sekali jika siang malam harus ngebantu ibu di rumah. karena aku ndak
pernah minta uang ke ibu sejak aku lulus Sma.
dulu aku masih sering ikut kerja orang,
kadang di ladang kadang juga di tambak garam dengan gaji se-adanya.. tapi
sekarang udah enggak, karena kesibukan tugas dan bantuin ibu.. paling teman
teman se kelasku cuman di sibukkan belajar aja setiap harinya, karena orang tua
mereka masih mampu menggendongnya, dan teman temanku juga belum hilang
urat malunya hingga mau turun dari gendongan orang tuanya... (red :D)
Lanjut..
Aku juga punya tanggung jawab lain di luar
kebutuhan kuliah yang belum bisa aku tulis di sini, karena kebutuhan ini
sebenarnya sangat rahasia. mungkin suatu saat nanti jika aku benar benar tidak
mampu menyimpan dan menanggungnya lagi karena pertanyaan dari orang2 yang dekat
dangan ku tentang pengeluaranku, mungkin aku akan menyampaikannya juga disini..
yang pasti usahaku jualan Es belum cukup
walau hanya untuk memenuhi kebutuhan kuliahku...
oke mau tahu kebutuhan kuliah ku? lihat disini yah.. tulisaanya udah terlalu panjan nih.. hehe...
Komentar
Posting Komentar