Remaja 54 - Liburan Tiba, Mari Membaca Kehidupan!
Setelah ujian
berlalu, musim liburan datang juga. Asik banget euy, seminggu lebih terbebas
dari rutinitas sekolah. Tapi meskipun bebas dari segala hal formal tentang
sekolah, bukan berarti bebas pula kamu dari proses belajar loh. Yang namanya
belajar itu harus terus dilakukan tak peduli kapan pun dan di manapun. Orang
yang berhenti dari proses belajarnya, maka itu artinya ia menghentikan juga
proses dirinya menjadi manusia. Kok bisa?
Manusia disebut
manusia karena ia dinamis. Bila ada manusia yang menolak dinamis dalam artian
selalu bergerak dan berubah, lalu apa bedanya ia dengan benda mati? Hanya saja,
perubahan yang ada bisa berupa perubahan negative bisa juga positif. Tergantung
manusia sendiri dalam menentukan pilihan dalam hidupnya tersebut.
Kembali ke hal
belajar. Meskipun bukan buku pelajaran yang ada di hadapan kamu selama seminggu
ini, tapi buku yang lebih luas siap tersaji untuk kamu lahap. Buku kehidupan.
Buku yang berisi banyak hal yang akan mengajari kamu tentang makna hidup dan
kehidupan. Tak perlu kamu mengeja huruf demi huruf dalam lembar halaman putih
sebagaimana di dalam ruang kelas. Huruf yang ada di depanmu kini adalah huruf
semesta tentang bumi, dunia dan seisinya. Bisa saja ia berupa hamparan desa yang
menghijau di desa kakek dan nenekmu ketika kamu mudik. Bisa juga buku itu
berupa kesibukan orang tua yang baru kamu sadari ketika kamu meluangkan waktu
untuk lebih banyak di rumah.
....Bukan
buku pelajaran yang ada di hadapan kamu selama seminggu ini, tapi buku
kehidupan. Buku yang berisi banyak hal yang akan mengajari kamu tentang makna
hidup dan kehidupan....
Semua buku yang
tersaji hanya membutuhkan kepekaan kamu untuk membaca sekitar. Hingar-bingar
sepak bola AFF antara Indonesia dan Malaysia dalam pertandingan final. Betapa
rasa nasionalisme semu orang-orang itu terbangkitkan hanya karena rebutan
sebuah bola bundar. Untuk apa semua itu dilakukan? Bangkitkan daya ingin
tahumu. Asah kepedulianmu sehingga melibatkan akalmu untuk mencari jawabannya.
Hiruk-pikuk
menyambut tahun baru Masehi juga bisa menjadi bab berikutnya dalam buku bernama
kehidupan. Apa yang istimewa pada pergantian tahun Masehi sehingga orang harus
sedemikian heboh merayakannya? Sementara itu, di petak bumi lain terdapat
ribuan orang menangis karena kehilangan harta benda, rumah, bahkan nyawa sanak
saudara dan orang tua karena bencana alam melanda. Ironis! Ada yang tertawa dan
gembira entah untuk apa, tapi ada juga yang menangis karena tertawa bagi mereka
sangatlah mahal harganya.
Remaja cerdas
bukan remaja yang bisanya cuma hura-hura. Remaja cerdas adalah sosok yang
bisa menganalisis kejadian di sekitarnya dengan penyikapan yang tepat. Jangan
mau jadi remaja yang standard alias biasa-biasa saja. Tak ada yang istimewa
bila kamu cukup puas dengan menjadi sosok remaja yang seperti ini. Tapi kamu
menjadi beda ketika semua kejadian di sekelilingmu, semakin mengasah kepedulian
dan daya nalar kritismu untuk mencari jawaban atas semua pertanyaan dalam hidup
kamu.
....Liburan
bukan berarti kamu libur berpikir cerdas. Sama seperti menghirup udara segar,
kebutuhan untuk terus belajar adalah sebuah hal pokok yang menjadi penyegar
bagi kehidupan kamu....
Jadi, liburan
bukan berarti kamu libur berpikir dan menjadi cerdas. Sama seperti menghirup
udara segar, kebutuhan untuk terus belajar adalah sebuah hal pokok yang menjadi
penyegar bagi kehidupan kamu kini dan selanjutnya. Teruslah belajar dan membaca
sekitar karena buku kehidupan membentang luas di cakrawala dunia. Selamat
berlibur dan tetap semangat, Remaja! ^_^
Ria
Fariana
Komentar
Posting Komentar