My First Journey.

Sebetulnya saya sudah lupa, apakah ini perjalanan pertama saya, ataukah bukan. Tapi sepertinya sih, iya. 
*halah labil* :D
Ust. Hadi Sholihin


Ust. Amin Budiono
Saat itu saya baru berumur 11 tahun, duduk di kelas 5 SD. Di SD, saya mengikuti kegiatan Pramuka. Dan ketika ada kenaikan tingkat (saya lupa dari tingkat apa ke tingkat apa), kami harus kemping. Kempingnya sih gak jauh-jauh amat, masih di sekitar kampong kami yang tidak jauh dari lokasi sekolah. Tiap group/kelpmpok, kelompok kami bernama Cempaka. Dulu punya yel-yelnya, tapi saya udah lupa *pikun* :D, kami diharuskan membawa peralatan/perlengkapan selama kemping. Seperti lentera, kenceng, kompor, dll. Dan saya kebagian membawa kenceng :) 

Berangkat rombongan dari sekolah menuju lokasi kemping. Sampai lokasi, kami pun beres-beres dan mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk membuat tenda. 

Ustd. Imam Sholihin
Malamnya, diadakan acara jurit malam (semoga nulisnya tidak salah :D ). Ini adalah malam yang menakutkan bagi kami, gimana gak takut, kami dibawa oleh kakak-kakak pembina dengan mata tertutup sambil berbaris berjalan menuju yang katanya kuburan. Saya gak tau apakah benar menuju kuburan atau bukan, karena anak usia segitu kan, percaya saja apa yang diomongin oleh kakak-kakak pembinanya. 

Nah... di kuburan itu kami berhenti, tapi mata tetap tertutup. Kami disuruh duduk, dan dimulailah acara renungan malam, dimana air mata disana tumpah semua. Pokoknya acara yang menyayat hati deh.... :)

Esoknya, satu persatu acara digelar. Ada lomba membuat tandu, lomba morse, lomba semaphore, menghapal Dasa Darma Pramuka dan Try Satya, dan masih banyak lagi, yang saya lupa, padahal sudah saya ingat-ingat hehehe...

Akhwat lagi shalat :D
Setelah keseruan dari acara yang telah digelar, maka waktunya persiapan untuk pulang pada sore harinya. Setelah saya beres-beres, ternyata saya kurang membawa baju ganti. Sebetulnya tidak kurang, hanya saja baju ganti saya basah, sehingga tidak bisa dipakai lagi. Tapi untungnya ada sohib saya yang membawa baju lebih. Akhirnya saya pinjam deh baju sohib saya itu, tapi ternyata bajunya kebesaran. Daripada gak ada lagi baju, akhirnya dengan terpaksa baju kebesaran itu tetap saya pakai.

Sampai di rumah, saya masuk lewat pintu belakang rumah, tanpa sepengetahuan orang rumah, diam-diam. Begitu Mamah saya ke dapur, Mamah sempat kaget akan kehadiran saya, karena saya memakai baju sohib saya yang kebesaran. Mamah saya tidak mengenali saya, hehehe... Seru dan senang ikut kegiatan Pramuka sewaktu SD, apalagi kemping ini adalah pengalaman pertama saya berada di luar rumah dan menginap pula :)
  


   




sumber pengirim : Handi

Komentar