Di Balik Sampul Diamku

Diamku adalah sampul ketenangan,kemandirian dan sebuah “keacuhan”
keacuhan oleh suara-suara bising yang terdengar atau yang tak terdengar,
pandangan dan penilaian yang menyiratkan pujian atau hinaan
Ya… semua seolah sempurna dan berjalan mengikuti waktu yang berputar,
tanpa pertentangan ataupun beban
Tapi… sesekali sebuah “resah” menyelinap di sela-sela waktu tenangku
Ku berfikir sejenak,mencoba menterjemahkan “resah” itu
Tak juga kutemukan jawaban yang pasti
Acuhkan saja,mungkin itu hanya rasa tanpa makna
Semua itu bohong! semakin ku mengingkari
semakin jelas makna kata itu
Dalam isi lembaran-lemabaran hati terurai dengan jelas
ada sebuah lorong panjang kesunyian
dan semua itu harus dilewati sampai ke ujung
tuk puaskan sebuah “kerinduan” akan
“kepastian yang telah ditetapkan” sebelum kita menyapa dunia
Walau keyakinan itu ada,
penantian dan perjalanan ini tetap terasa berat
Tapi semua terlihat sempurna,
tersembunyi di balik sampul “diamku”

Pantai Utara Lamongan.

Komentar